Translate

Minggu, 06 Maret 2011

Berbicara pada diriku sendiri tentang ''gundah''


"Saat ini aku sedang berada dalam kegundahan, kegundahan yang tidak bisa kupastikanSeakan ... ingin rasanya berteriak, menjerit, mencaci-maki, menyumpah serapah, mendengus dan menghebus".

"Memangnya apa yang kamu gundahkan ?, siapa yang bisa membuat perasaanmu bercampur aduk seperti itu ? ..." 

"Entahlah ... aku juga tidak tahu, kenapa perasaanku seperti ini".
"Terkadang, aku ingin sekali pergi dan menjauh dari kehidupan yang ada, tapi dari sisi lain aku tidak bisa berbuat apa-apa".

"Kenapa tidak pergi ke suatu tempat ?"
"Siapa tahu di tempat itu, hati dan pikiranmu lebih tenang".
"Siapa tahu ketenangan itu bisa menjadikan imaginasimu terus berkembang dan bisa membawakan sesuatu yang bisa mengukir dalam setiap jalan pikiranmu".

"Hmmm mungkin juga ... tapi aku tidak ingin bersembunyi dari setiap kenyataan, aku tidak ingin tenggelam dalam ketiadaan, aku hanya ingin kegundahanku hilang, hilang terbawa hembusan angin yang bisa menjauh tanpa harus kulalui setiap perjalanannya".

"Aku jadi bingung dengan apa yang kamu rasakan ... "
"Kegundahanmu tidak berujung, kegundahanmu seakan berada di atas awan, tidak bernuansa tapi memberikan sebuah duka, tidak bisa diraih tapi mampu terasakan disaat kamu mengungkapkannya". 

"Itulah sebabnya, aku sedang merasakan ketidak pastian, kegundahanku tidak beralasan tapi mampu membawa perasaanku terbang dan seakan selalu terhempas tertiup angin".

"Sudahlah, jauhkan segala pikiran yang bisa membuatku jemu".
"Tidak seperti biasanya kamu seperti ini, ini bukan dirimu, dirimu yang selalu antusiasme dan selalu berada dalam kepastian, kini menjadi seseorang yang begitu lemah, tidak berdaya, tidak tahu apa yang mesti dilakukan dan tidak percaya diri dengan apa yang kamu rasakan".

"Betulkah ? ... "
"Sampai separah itukah apa yang terlihat dari setiap energi yang kukeluarkan ?"
"Mungkin kamu benar, kegundahanku memberikan imaginasiku terhapus dan terhempas dalam ketiadaan, kegundahanku mampu meberikan dan mengalirkan ketidak pastian dan ketidak berdayaan ..."
"Tapi angin itu pasti akan selalu kembali, menerpa dan menyinggahi setiap kemelut yang kurasakan ..."

Hening ... tak ada jawaban, yang ada hanya sebuah hembusan, nafas-nafas yang mengalun mengikuti irama detakan nadi menjadikan jawaban, betapa berat rasanya "Sekikis Gundah" yang dirasakan. Kegundahan mampu menjadikan seseorang terpuruk dan terombang ambing dalam keberadaan dan ketiadaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar