Translate

Minggu, 12 November 2017

-Temani Nakal ku...


Aku sedang berjuang
Demi apapun itu yang namanya bahagia
Separah apa dukaku
Sehebat apa masalahku
Sejatuh apapun aku karena sebuah fitnah
Biarlah..
Aku hanya butuh sendiri untuk menjadi kuat
Aku hanya butuh tenang untuk menjadi menang
Berbahagialah,
Aku tak punya nyali untuk merusak
Aku tak punya niat untuk membalas
Karna kutau apa rasanya terbuang setelah memperjuangkan,
Karna kutau sakitnya terabai dengan sengaja,
Karna kutau jadi yang ditinggalkan itu menyakitkan,
Karna kutau jadi yang hebat dan bangkit setelah di jatuhkan itu tak mudah,
Berbahagialah,
Aku tak punya niat untuk membenci
Aku tak punya keinginan untuk menjauhi
Dan aku tak punya keberhakan untuk menghakimi.
Biar ku menang dengan usahaku sendiri
Kau boleh jadi juri nya untuk menilaiku
Mencari-cari kesalahanku lalu memberi nilai
Karna aku tau rasanya seperti apa
Berjuang keras seorang diri
Ku maklumi.

Kamis, 17 Agustus 2017

-Kamu dan kisahku..


Aku hanya bertahan pada
keyakinanku, iya.. keyakinan
untuk tetap menyayangimu..
meskipun aku tau, ini tak mudah
untuk kita lalui. Tapi.. bahagiaku
itu adalah kamu. Senyumku adalah
kamu. Penyemangatku adalah
kamu. Dan hidupku adalah KAMU.
Maka.. tidak ada alasan bagiku
untuk berhenti menyayangimu
sesulit apapun yang harus aku
hadapi akan aku lewati. Aku kuat
karna kehadiranmu, bohong jika
aku mengatakan aku tidak bahagia
bersamamu, kebahagian dan jatuh
cinta setiap harinya selalu aku
rasakan di sela hembusan nafasku,
nafasku yang ku hirup beriringan
dengan kasih sayangmu yang selalu
menemani ketenanganku..
semangatmu yang selalu
memberikan pelangi keindahan
dihatiku.. dan perhatianmu yang
selalu memberikan ketenangan
disetiap waktu yang ku lewati..
Aku tau ini sulit.. aku tau ini
adalah hal yang tidak pernah aku
dan kamu bayangkan, tapi ini
takdirnya, ini garis kehidupanku
yang telah ditulis sang pencipta
sehingga aku dan kamu bisa
memiliki rasa sayang seindah dan
seluarbiasa yang belum pernah aku
rasakan..
Tuhan pernah mempertemukan
kita dalam waktu yang seharusnya
saat itu kamu dan aku bisa saling
mengenal, tapi.. pertemuan saat itu
belum menjadi sebuah rasa yang
kini tengah kita rasakan. Justru
perasaan itu datang terlambat,
ketika pertemuan tak dapat
sesering kita lakukan, tapi perasaan
rindu itu terus membanjiri dan
menghanyutkan aku dan kamu.
Ketika kita berada dalam jarak yang
berbeda, ketika itu pula tuhan
menciptakan titik demi titik rasa
yang kini menjadi seperti sebuah
bukit yang tinggi menjulang. Aku
layaknya seorang yang sedang
menadaki gunung, semakin aku
tanjaki aku semakin takut melihat
kebawah, karena semakin aku
tapaiki bukit yang paling tinggi,
maka akan sakit pula rasanya
ketika aku harus terjatuh nanti..
Tapi aku selalu menyadari, tidak
pernah ada tangisan dan kesedihan
yang tidak dibalas dengan senyum
kebahagiaan, aku hanya menyadari
perasaan sayang ini akan tetap ada
selamanya, takan terhapus,
tersimpan rapih disudut hatiku dan
takan terjamah oleh siapapun.
Aku ingin menjadi yang terakhir
untukmu, apa permintaan itu
terlalu berat? Mungkin.. karena
tidak ada yang pernah tau
bagaimana dan seperti apa
kedepannya. Tapi… bukankah aku
dan kamu sama sama
menginginkan kita agar selamanya
bersama? Tuhan tiak tidur.. apa
yang aku dan kamu rasakan, tuhan
juga pasti ikut merasakannya.. apa
ini jawaban tuhan? Baik aku dan
kamu masih tetap bertahan meski
semuanya tidak mudah untuk kita
lalui, terlebih ketika rindu perlahan
datang dan sedikit demi sedikit
rindu itu menjadi bukit. Yang
dibutuhkan hanya Pertemuan dan
Pelukan kasih sayang. Tapi
nyatanya pertemuan dan pelukan
tidak semudah itu untuk kita
rasakan. Kita berlindung pada
rindu yang terus membanjiri
dengan Do’a.. iya, aku selalu
menyebut namamu dalam Do’a, aku
menghapus rinduku dengan
mendokan mu agar semua tetap
utuh seperti apa yang aku
harapkan, seperti mimpi dan
keinginan kita. Do’a adalah caraku
memelukmu dari sini, Do’a adalah
caraku meyakinkan tuhan jika aku
bahagia ketika bersamamu, aku
percaya tuhan mendengar do’a ku..
Tuhan tau apa yang terbaik untuk
kita.. tuhan tau alas an mengapa
kita dipersatukan dengan hal yang
tidak biasa seperti ini. Tuhan
begitu menguji kesabaran dan
kesetiaan dalam kisah yang kita
lalui kali ini.
Bagiku melepas rindu dengan
mendengar suaramu saja sudah
cukup, meski terkadang aku
tersudut ketika ingin memelukmu
dan memanjakanmu, lagi dan lagi
aku harus bersabar menunggu
waktu pertemuan itu datang. Tapi
aku sabar… aku sabar untuk kamu
dan untuk kita. Kesabaran ku
adalah bentuk pengakuan ku jika
memang kebagiaanku adalah kamu.
Kesabaranku adalah bukti
ketulusan jika aku menyayangimu
dan menginginkanmu.
Jika waktu yang aku tunggu tidak
pernah datang dikemudian hari,
dan jika jawaban tuhan atas
cintaku dan cintamu tidak seperti
apa yang kita harapkan, aku disini,
tidak pernah menyesal
menghabiskan waktuku hanya
untuk menunggu kedatangan dan
cintamu, aku tidak pernah
menyesal telah memberikan hatiku
untuk kamu miliki. Aku tidak
pernah menyesal dengan apa yang
telah aku jalani. Pernah
mencintaimu adalah anugrah tuhan
untukku bisa merasakan bahagia
memiliki dan dimiliki olehmu.
Setiap kata yang terucap darimu
adalah ketenangan dan kebahagiaan
tersendiri untukku. Jalan kita
masih panjang, banyak aral dan
liku yang harus kita lewati
bersama. Hanya dengan
bersamamu, aku bisa. Hanya
dengan bersamamu, aku kuat. Jalan
yang kita lewati tak akan
selamanya lancar dan mulus,
cobaan dan permasalahan pasti ada
menjadi batu kerikil dalam
perjalanan kisah kita. Jika kita
berdua mampu percaya dan
menjaga keutuhan yang telah kita
bangun, semuanya akan baik-baik
saja. Do’a. iya.. hanya itu, hanya
itu yang kamu dan aku andalkan.
Aku hanya membutuhkan kamu
untuk menggenggam tanganku lalu
berjalan bersama mencari tujuan
dari perjalanan panjang yang kita
lalui.. tujuan yang menjadi mimpi
kita berdua, adalah sama sama
menjadi cinta terakhir..
Kita pernah merajut asa dan rasa,
merangkai mimpi dalam nada dan
irama. I FEEL WHAT YOU FEEL, I
WANT WHAT YOU WANT…
Kamu dalam kisahku, menajdi
cerita yang tak mungkin terlupa,
cinta yang seperti ini yang
mungkin tidak pernah aku rasakan
selain bersama kamu..
Aku bukan mengeluh atas apa yang
aku rasa, tapi ini adalah beban
yang harus kita lewati bersama..
malaikatku, aku ingin kamu yang
menghiasi hidupku dengan
nafasmu.. Renungilah semua.. kita
sama sama punya rasa, kita sama
sama punya cinta.. Hariku akan
sepi jika tanpa tawamu,
Semangatku berkurang jika tanpa
lirih suaramu, Hatimu adalah
lautan terluas yang mampu
membuatku tenggelam jauh
bersama angan dan cintamu. Saat
malam mungkin hanya ada bintang
yang menjaga tidurmu, tapi.. disini
ada aku yang selalu menjaga
hatimu tanpa mengenal rasa lelah.
Aku bertahan atas keinginan dan
kepercayaan hatiku, aku bertahan
karena aku ingin kamu menjadi
tempat terakhir dari perjalanan
panjangku. Ku yakini kamu selalu
milikku.

Kamis, 10 Agustus 2017

-Jatuh Hati...





Ingin ku segera memelukmu…
Membawamu tuk iringi langkahku…
Namun tak berhak aku…
Dan takkan kupaksakan itu…
Kau masih belum milikku…
Belum jadi kekasihku…
Dan ku belum jadi bagian hidupmu…
Belum jadi satu yang selalu mengisi hatimu…
Meski terasa lelah aku bertahan…
Aku akan terus menahan…
Segala kerinduan…
Dan hasrat yang tak terucapkan…
Kau bagai bulan…
Bersinar terangi gelap malam…
Terlihat oleh mataku tanpa penghalang…
Namun kau sulit tergapaikan…
Tapi aku pasti bertahan…
Karena kau tlah memberiku harapan…
Akan cintamu yang hampir mustahil tergapaikan…
Meski kutahu tak semudah itu tuk menggapaimu…
Karena yang inginkan kau bukan hanya aku…
Engkau putri raja yang didamba…
Banyak  pangeran dan kesatria yang mencoba menggapaimu…
Sedangkan aku hanya prajurit tak bernama bagimu…
Ya… Aku memang prajurit tak bernama…
Tak sekuat kesatria…
Tak semenawan pangeran…
Hanya seorang pemimpi dengan sepenggal puisi saja…
Namun aku pasti menunggumu…
Menunggu jawaban dari cintaku…


Jumat, 20 Januari 2017

-kontradiktif...


kadang-kadang iri dengan kehidupan orang lain,kok ya rasaya mudah sekali ya.....,kecil berkecukupan,muda senang-senang,tua mati kaya raya........... sedangkan aku mesti mendayung perahu sendiri ditengah badai,mengarungi hidup dengan keganasanya sendiri ...masa muda yang aku sendiri gak pernah menikmatinya....gila aku habisikan bertahun-tahun hidupku di negeri orang...
semoga Tuhan
 sedang tidak menciptakan monster pada diriku, sekarang sudah mulai sulit mendeskripsikan apa itu kasih sayang dan kehangatan keluarga, aku mulai berpikir aku adalah diriku sendiri,aku adalah kesulitanku sendiri,dan aku adalah kebahagianku sendiri bila emang Dia memang sedang menempaku,smoga tempaanya tidak akan dibuat untuk menjadi pembunuh berdarah dingin
kadang susah mendeskripsikan apa yang kuinginkan....padahal sederhana....bahagia.....apa memang artinya yang multi interpertasi jadi Tuhan salah persepsi . Tuhan maha benar,maka benarlah pula hidup yang aku jalani,maka jangan salahkan aku bila nanti, suatu saat nanti aku jadi malinkundang atau fir'aun misalnya karena toh hidup ini yag membentuk ku menjadi seperti itu, multi interpertasi,bias tanpa batas
ya hidup ini selalu penuh tuntutan akan hanya dua peran HERO dan VILAINT atau pahlawan dan penjahat ,penjahat dan pahlawan adalah sesuatu yang kontrakditif dan subjektif penjahat bagi orang lain belum tentu pahlawan bagi yang lain jadi hidup adalah sesuatu hal yang kontradiktif
mungkin sekontradiktif hidup membentuk jiwa-jiwa padaal jiwa-jiwa itu melalui proses yang sama lahir,muda,tua,mati
proses mati hingga lahir adalah proses yang saling kotradiktif juga bahkan multi interpertasi produktif,kontraproduktif,tuan,hamba,majikan,pembantu,atasan,bawahan bahkan Tuhan dan setan adalah produk dari kontradiktif itu sendiri
ketika kita mencapai titik kulminasi kontradiktif maka kita akan mencari orgasme definitif atau simbol-simbol,nama-nama baik,buruk............wah kita ketemu hal yang kontradiktif lagi di balik simbol-simbol agung peradaban manusia rasional-irasional,iman atau kafir
bukankah sesuatu yang realis kan selalu di cari abstraksinya,ketika kita sampai pada titik jenuh definitif makah kita akan mencari celah pada seuatu yang absurd bukan? absurd,semerawut,berantakan akan menciptakan harmoninya sendiri alias keselarasan atau keteraturan ya ternyata keteraturan lahir dari rahim absurditas tadi kontradiktif bukan? ketika kita mencapai puncak lelah kontradiktif maka lahirlah kompleksitas maka kita mempunyai rantai untuk mengikat hal-hal yang konradiktif menjadi saling bertautan,melengkapi secara absurd dalam harmonisasinya maka kita mendefinitifkanya sebagai indah,maha karya,opus magnum dan lain sebagainya lalu dimana posisi aku tadi? aku adalah sesuatu yang kotradiktif terdefinitif dan kompleks
maka
aku adalah indah

Aku mencintaimu Indonesiaku...


aku cinta padamu
Indonesia..
sejak kaki-kakiku masih berlari di taman kanak- kanak
sejak pak Soekarno masih di Istana
sampai pak SBY di Istana

aku mencintaimu
Indonesia..
sejak dulu kau masih hijau
sampai kini kau tinggal asap
sejak dulu kau masih luas
sampai kini kau mulai menyempit

aku mencintaimu
Indonesia..
sejak kau telah merdeka
sampai kau terjajah lagi

aku cinta padamu
Indonesia..
sejak belum ada KPK
sampai ada KPK
sejak ada korupsi
sampai masih saja korupsi

Indonesia oh indonesia
tak pernah aku bayangkan
engkau akan seperti sekarang ini
di usiamu yg tak muda lagi
yg menginjak kepala enam dan angka enam
kau semakin rapuh dan tersisihkan..

dimana Indonesiaku yg dulu sempat di segani
dimana Indonesiaku yg dulu sempat di takuti
kini Indonesiaku tak lagi mempunyai taring
selepas kepimpinan sang poklamator ''soekarno''
kau semakin terpuruk dan terpuruk...
bahkan kini Indonesiaku tak lagi mempunyai karismatik,
petinggi utama negara ini pun hanya bisa mengobral janji..
lemah, lambat, dan tak tegas terhadap hukum...
dimana mereka yg meneriakan atas nama rakyat,
namun jelas-jelas membuat rakyat semakin melarat..
korupsi semakin menjadi tradisi di antara para politisi..
itu kah yg beratas namakan rakyat..

aahhhhh Indonesiaku....pirahtinku padamu...
di usia yg semakin tua..
namun masih saja kau terjajah...
benahi dan berantas dulu para kuruptor
baru kau akan benar-benar merdeka dan sejahtera...
jgn lagi ada kasus hukum bisa di beli...
bahkan penjara di ubah bak istana..
hukum mati para korupsi, itu harga mati yg tak bisa di tawar lagi...

Dirgahayu Indonesiaku...
kami anak bangsa akan selalu bangga kepadamu, tanah air tercinta...

Sabtu, 14 Januari 2017

-November satu milikku..





Perkanalkan , nama ku HATI

hari ini , aku akan memperkenalkan HATI ku.. 
Hari ini juga usianya tepat 26 tahun .
Tak terasa 26 tahun sudah banyak rasa yang HATI ku rasa. 
Terimakasih tuhan, kadang aku yang bodoh ini harus mengikuti kata HATI atau kata PIKIRAN ku atau KEDUA nya ku jadikan satu untuk mendapatkan jawaban atas segala hal yang terjadi dalam hidup ku.

Rasanya ingin ku peluk HATI ku sendiri dan berkata "bersabarlah , sampai usia ku berhenti"
Kadang aku merasakan kasihan terhadap HATI ku bila dia merasa sedih , putus asa dan kecewa .. Sebab dia akan menggangu sang mata untuk menangis. Ahhh sudahlah jangan bilang aku cengeng tapi HATI ku lah yang tak kuasa menanggung nya sendiri .

Kadang pula HATI ku menggangu amarah ku hingga mengajak mulut ku berkata kasar.. Sudah ku bilang ini bukan salah ku tapi kadang HATI tak pernah sanggup untuk leluasa menceritakan apa yang terjadi padanya.

Sabar lah HATI ku ... Akan masih banyak cobaan dan masalah yang datang, tapi tenang lah .. Tak akan ku biarkan itu terus terjadi. Tetap bersamaku , dan aku akan berjanji membuat HATI ku bahagia ...kelak

Sabar lah HATI ku, mari kita bekerja sama dengan ku, agar kau tau masih ada aku yang akan selalu bertanya padamu tentang semua hal .

Jangan lelah dulu HATI ku, akan ku jaga kau agar tak ada lg yang menyakitimu...
Aku janji, aku akan membahagiakan mu, aku janji.
Selamat ulang tahun HATI ku.. Dari mu ku temukan semua resah dan rasa yang luar biasa . Terimakasih atas segala halnya .

Dari aku untuk HATI ku


-Arie Satria Pratama..

Secangkir kopi yang tak berdosa...


Hei, Bodoh!
sejak kapan ada secangkir kopi yang berdosa?
HAHAHA, terserahku!

ini duniaku!
ini tulisanku!
bukan dunia si pintar itu!
dan aku bukan si pintar itu!

"Pernahkah kau belajar?"

BAH!!
kau kira hanya kau saja yang belajar?
kau kira hanya kau saja yang tau segalanya
wawasan?
pandangan?
omong kosong!
tai kucing itu semua!


UPS!
terlalu kasarkah aku?
hmm...dibanding apa yang kau sangka kan padaku?
"kau tak lebih dari anak yg brutal bla bla bla..."
"kau anak yang tak punya tujuan bla bla bla..."
layaknya diktator coba mengaturku?
salah tempat, salah target, salah BESAR!!


Anjing itu menggigit kalau kau injak!
apalagi aku?!
ANJING KAMU!!


Huff...
kasihan sekali cangkir kopi itu
pecah hancur berantakan, hanya gara emosi memuncakku
hanya gara-gara kau injak diriku
secangkir kopi tak berdosa itu yang tanggung bebannya
maafkan kebodohanku

HEI!!
Apa mungkin yang dia sebutkan itu benar?
seburuk itukah aku?
bicara tentang prilaku padaku
bicara tentang sifat padaku
bicarakan semua tai kucing itu
Ooo...tentu tidak!!
kalau memang aku seburuk itu?
mana mungkin aku bisa membuat tulisan ini
Yang ku tujukan padamu
Mungkin jiwa mudaku sedang bergejolak
Selalu mencoba hal baru yg ingin ku ketahui
Selalu paling hebat dari yang terhebat
Menantang yang orang lain takuti
Jadi hentikan penilaian burukmu padaku..

''Jangan pernah menilai orang secara hitam putih.
 Sebab semua orang sedang berproses menuju kebaikan.
Perbedaannya adalah ada yang cepat, yang lambat dan lambat sekali.
Jangan pernah menjadi orang yang menilai orang lain dari satu peristiwa.
Itu adalah kesalahan yang fatal.
karna transisi seorang remaja menuju dewasa adalah hal yg sulit
tak juga semudah seperti apa yang kau katakan..
sesumbar kau sering katakan 
"kau tak lebih dari anak yg brutal bla bla bla..."
 "kau anak yang tak punya tujuan bla bla bla..."
semua itu butuh proses kawan...
kau mencaciku seakan otakmu tak lebih dari secangkir kopi..

hal yang terpenting adalah sebuah hasil akhir
bukan sebuah proses pencapaian
proses hanyalah jalan untuk sebuah dari hasil akhir
wajar jika dalam proses kita terkadang menemukan kesalahan
tapi bagaimana kita bisa memperbaiki proses hingga menemukan
hasil akhir yang sempurna..
tak ada juga manusia yang terlahir sempurna
bagaimana kita menyelaraskannya hingga menjadi sempurna

Secangkir kopi tak berdosa
ia kini tak lagi berwujud
hanya pecahan-pecahan tak berguna
hmm...jangan!
kuharap ia masih berguna tuk membunuhmu!
hingga tak ada lagi manusia yang menganggap
buruk dari secangkir kopi yang tak berdosa...

 -Arie Satria Pratama

-Arie Satria Pratama..





Arie Satria Pratama...
nama itu lah yang kusandang sejak awal ku ada dunia yg terkadang nyata dan tidak untukku..
nama yang orang tuaku bangga-banggakan..
nama yang cukup sederhana namun mempunyai banyak makna setidaknya orang tuaku beranggapan demikian...
Arie yang mempunyai arti  anak laki-laki..
Satria berati kesatria...
Pratama adalah anak pertama...
maka orang tuaku mengartikan nama Arie Satria Pratama adalah anak laki-laki kesatria pertamanya...
anak yang mereka bangga-banggakan untuk bisa menjadi kesatria, entah kesatria macam apa pikirku..
aku tumbuh selayak anak manusia pada umumnya...
aku mempunyai ayah, ibu dan keluarga kecilku...
namun itu tak sanggup bertahan lama...
tepat ku menghinjak usia pertamaku ada di dunia ini...
palu sang hakim pun menandai perceraian kedua orang tuaku...
Arie kecil saat itupun tak tau apa arti sebuah perceraian...
mungkin itu sebuah permainan krna terdengar sangat mengelikan..
pergi semua tinggalkan ku...
hanya wanita rentan bernamakan nenek yg setia mengasuhku...
kasih sayang tak seutuhnya ku rasakan..
hanya rasa cemburu saat melihat temanku di cumbu oleh seorang ibu...
batin menjerit...
aku menanggis tanpa air mata...
semakin terluka...
saat melihat temanku berjalan mengelilingi taman dengan orang tua yg setia memegang erat tanggannya...
seakan dia menghinaku...
mencemoohiku krna ku tak pernah mempunyai orang tua..
hanya wanita rentan itu lah satu-satunya tempatku sandarkan luka dan laraku..
orang tua tinggal lah cerita...
mereka tak mengerti betapa beratnya hidup sendiri...
mencoba menaklukan hidup yg keras ini dengan tetesan air mata..

duhai kalian wahai orang tua
tak cukupkah raqib dan atid catat sang jejak
haruskah kabar mengabjad hingga dunia terpana membaca

lupakah kalian bahwa anak adalah titipan dari-NYA
lupakah kalian episode penutupan aib didunia?
episode yang lahirkan hijab dipengadilan tinggi-Nya
ataukah begitu yakin  tak hadir cela seabjadpun pada diri kalian?

duhai kalian para orang tua yg merasa sempurna
lupakah kalian kebenaran dimata-Nya
alpakah kalian tak bentuk pun rupa dinilai?
catat barisan amal lebih digaungkan
dan dua malaikat sudah saksikan rinci

duhai kalian para orang tua yg merasa tak berdosa
kiri kalian baca utuh sang cela, lalu kanan pejam erat dari luhur

butakan saja mata sendiri
biar hati yang melihat lebih tajam
karena hadir cela dan luhur juga satu sinambung tak terelak
karena nyata tak luput kerak dosa pada diri kalian

Lihat kelak pada sang fajar...
Anakmu yg kau tinggalkan ini 
akan mampu mencorehkan tinta pada suatu kebanggaan..
dan kan ku buktikan pada dunia...
tanpa orang tua pun aku sanggup bertahan..
tidak malah menyerah pada takdir yg telah di goreskan..
krna hidup akan terus berjalan...
ada dan tanpa orang tua sekalipun...
bagiku...

Lihatlah masih ada senyuman manis yg ku tunjukan...
bertanda hingga saat ini ku masih sanggup untuk bertahan...

Selasa, 10 Januari 2017

Vonis Mati Untuk Arie..

Sudahlah rie !

Kamu hanyalah orang tak punya
Dunia mereka bukan dunia kita
Jangan neko-neko, jangan ngoyo
Janganlah selalu memilih berbeda

Ikuti saja arus, menjadi konsumen kapitalis
teruskan saja semua yg sedang kau kerjakan,
gantungkan tinggi-tinggi cita-cita yg selama ini kau idamkan
kau hanya penulis buku diary kusuhmu

jangan mimpi menulis buku
Jangan mimpi jadi budayawan, jangan mimpi jadi sastrawan
Jangan banyak macam
Jangan sok intelek
Dunia kita dunia berotot
Dunia mereka dunia berbobot

Sudahlah rie!
Kenapa aktif di organisasi ?
Bergabung lagi bersama kami   
Nongkrong di pinggir kali, main gitar sampai pagi
Berbagi rokok, main gapleh sampai ketiduran di pos ronda
Nonton organ tunggal di kampung sebelah
Jangan mikir yang tinggi-tingi nanti jatuh gedubrak hancur lebur
Jangan mikir yang neko-neko nanti masuk rumah sakit Grogol

Sudahlah rie !
kau hanya pemimpi
Jangan pikirkan nasib Indonesia  
Biarkan manusia berdasi di gedung mewah itu yang mengurusi
Kita hanya orang kecil dan akan tetap kecil

Sudahlah rie !
Kamu itu gak bisa bikin puisi
kamu hanya menulis kata-kata minim makna minim kosakata
Barisan kata yang dipenggal-penggal dan diulang-ulang
Puisi itu sesuatu yang aneh
Barisan kata yang tidak bisa dimengerti maknanya
Oleh orang-orang bodoh seperti kita
Walau sudah dibaca seratus kali berturut-turut

Tulisan kamu gak bermutu, duniamu buntu
Kau beli koran saja sebulan sekali
Kau hanya menuliskan keluh kesah dan ketidak berdayaan
Kau hanya memberitakan segala senjang dan segala resah  
Kau hanya menceritakan dirimu dengan segala kebodohan
Kau tak pernah bisa menjelma menjadi manusia lain
Tokoh-tokoh dalam ceritamu kau isi dengan dirimu sendiri

Payah kau,
Menyedihkan !

Sudahlah rie !
Menjadi pengeluh saja
Seperti kebanyakan warga Negara
Di koran, radio dan televisi
Hilangkan saja semangat tinggimu
Birokrasi tak akan pernah merubah diri
Kantor SAMSAT tak akan pernah menata hari
Lembar KTP tak akan pernah menjadi gratis
Realistis lah, jangan bermimpi !

Sudahlah rie !
Kenapa rajin baca buku ?
Toh kamu tetap disini, tak kemana-mana
kau tetap saja menjadi pemimpi
Tetap bersama imajinasi dan khalayalanmu
Presiden sudah ada, menteri masih banyak
PNS gak pensiun-pensiun, sarjana nganggur makin subur
Ngapain rajin baca koran dan buka situs internet

Sudahlah rie,
Negeri ini sudah sekarat, tak ada lagi yang bisa diperbaiki
Tikus kantor dari zaman kompeni, nepotisme dari zaman majapahit
Korupsi memang tradisi, budaya bangsa yang harus lestari
Jangan sok pintar mengurusi ummat.
Kau, tanggalkan jeans bolong kemarin subuh
Kau, buka Al Qur’an terjemahan kemarin zuhur

Kau, cukur rambut gondrongmu
Lagi pula,
Cita-cita yang kau tancapkan hanya fatamorgana
Sesuatu yang tak akan pernah tercapai.
Semu !
Maya !

Kau urusi saja dirimu, Sudah waktunya kau menggugat Tuhan
Cobaan yang menimpamu itu sudah terlalu. Ngaku saja kau!!
Bahwa kau sudah tak mampu lagi memikul cobaan yang ditimpakan
Saatnya mogok makan, saatnya pecahkan piring, saatnya berteriak lantang
Jangan lagi kau berkata, Bocah Palestina mendapat ujian jauh lebih berat
Jangan lagi kau berkata, manusia Chechnya mampu bertahan di kedinginan
Lihatlah saudagar Arab Saudi yang kekayaannya melimpah ruah
Lihatlah Pangeran Brunei atau PutriJordania

Sudahlah rie,
menjadi Arie Satria Pratama Saja,-
Menjadi orang kebanyakan
Kita orang kecil
Dan akan tetap kecil
Selesai....