Translate

Jumat, 20 Januari 2017

-kontradiktif...


kadang-kadang iri dengan kehidupan orang lain,kok ya rasaya mudah sekali ya.....,kecil berkecukupan,muda senang-senang,tua mati kaya raya........... sedangkan aku mesti mendayung perahu sendiri ditengah badai,mengarungi hidup dengan keganasanya sendiri ...masa muda yang aku sendiri gak pernah menikmatinya....gila aku habisikan bertahun-tahun hidupku di negeri orang...
semoga Tuhan
 sedang tidak menciptakan monster pada diriku, sekarang sudah mulai sulit mendeskripsikan apa itu kasih sayang dan kehangatan keluarga, aku mulai berpikir aku adalah diriku sendiri,aku adalah kesulitanku sendiri,dan aku adalah kebahagianku sendiri bila emang Dia memang sedang menempaku,smoga tempaanya tidak akan dibuat untuk menjadi pembunuh berdarah dingin
kadang susah mendeskripsikan apa yang kuinginkan....padahal sederhana....bahagia.....apa memang artinya yang multi interpertasi jadi Tuhan salah persepsi . Tuhan maha benar,maka benarlah pula hidup yang aku jalani,maka jangan salahkan aku bila nanti, suatu saat nanti aku jadi malinkundang atau fir'aun misalnya karena toh hidup ini yag membentuk ku menjadi seperti itu, multi interpertasi,bias tanpa batas
ya hidup ini selalu penuh tuntutan akan hanya dua peran HERO dan VILAINT atau pahlawan dan penjahat ,penjahat dan pahlawan adalah sesuatu yang kontrakditif dan subjektif penjahat bagi orang lain belum tentu pahlawan bagi yang lain jadi hidup adalah sesuatu hal yang kontradiktif
mungkin sekontradiktif hidup membentuk jiwa-jiwa padaal jiwa-jiwa itu melalui proses yang sama lahir,muda,tua,mati
proses mati hingga lahir adalah proses yang saling kotradiktif juga bahkan multi interpertasi produktif,kontraproduktif,tuan,hamba,majikan,pembantu,atasan,bawahan bahkan Tuhan dan setan adalah produk dari kontradiktif itu sendiri
ketika kita mencapai titik kulminasi kontradiktif maka kita akan mencari orgasme definitif atau simbol-simbol,nama-nama baik,buruk............wah kita ketemu hal yang kontradiktif lagi di balik simbol-simbol agung peradaban manusia rasional-irasional,iman atau kafir
bukankah sesuatu yang realis kan selalu di cari abstraksinya,ketika kita sampai pada titik jenuh definitif makah kita akan mencari celah pada seuatu yang absurd bukan? absurd,semerawut,berantakan akan menciptakan harmoninya sendiri alias keselarasan atau keteraturan ya ternyata keteraturan lahir dari rahim absurditas tadi kontradiktif bukan? ketika kita mencapai puncak lelah kontradiktif maka lahirlah kompleksitas maka kita mempunyai rantai untuk mengikat hal-hal yang konradiktif menjadi saling bertautan,melengkapi secara absurd dalam harmonisasinya maka kita mendefinitifkanya sebagai indah,maha karya,opus magnum dan lain sebagainya lalu dimana posisi aku tadi? aku adalah sesuatu yang kotradiktif terdefinitif dan kompleks
maka
aku adalah indah

Aku mencintaimu Indonesiaku...


aku cinta padamu
Indonesia..
sejak kaki-kakiku masih berlari di taman kanak- kanak
sejak pak Soekarno masih di Istana
sampai pak SBY di Istana

aku mencintaimu
Indonesia..
sejak dulu kau masih hijau
sampai kini kau tinggal asap
sejak dulu kau masih luas
sampai kini kau mulai menyempit

aku mencintaimu
Indonesia..
sejak kau telah merdeka
sampai kau terjajah lagi

aku cinta padamu
Indonesia..
sejak belum ada KPK
sampai ada KPK
sejak ada korupsi
sampai masih saja korupsi

Indonesia oh indonesia
tak pernah aku bayangkan
engkau akan seperti sekarang ini
di usiamu yg tak muda lagi
yg menginjak kepala enam dan angka enam
kau semakin rapuh dan tersisihkan..

dimana Indonesiaku yg dulu sempat di segani
dimana Indonesiaku yg dulu sempat di takuti
kini Indonesiaku tak lagi mempunyai taring
selepas kepimpinan sang poklamator ''soekarno''
kau semakin terpuruk dan terpuruk...
bahkan kini Indonesiaku tak lagi mempunyai karismatik,
petinggi utama negara ini pun hanya bisa mengobral janji..
lemah, lambat, dan tak tegas terhadap hukum...
dimana mereka yg meneriakan atas nama rakyat,
namun jelas-jelas membuat rakyat semakin melarat..
korupsi semakin menjadi tradisi di antara para politisi..
itu kah yg beratas namakan rakyat..

aahhhhh Indonesiaku....pirahtinku padamu...
di usia yg semakin tua..
namun masih saja kau terjajah...
benahi dan berantas dulu para kuruptor
baru kau akan benar-benar merdeka dan sejahtera...
jgn lagi ada kasus hukum bisa di beli...
bahkan penjara di ubah bak istana..
hukum mati para korupsi, itu harga mati yg tak bisa di tawar lagi...

Dirgahayu Indonesiaku...
kami anak bangsa akan selalu bangga kepadamu, tanah air tercinta...

Sabtu, 14 Januari 2017

-November satu milikku..





Perkanalkan , nama ku HATI

hari ini , aku akan memperkenalkan HATI ku.. 
Hari ini juga usianya tepat 26 tahun .
Tak terasa 26 tahun sudah banyak rasa yang HATI ku rasa. 
Terimakasih tuhan, kadang aku yang bodoh ini harus mengikuti kata HATI atau kata PIKIRAN ku atau KEDUA nya ku jadikan satu untuk mendapatkan jawaban atas segala hal yang terjadi dalam hidup ku.

Rasanya ingin ku peluk HATI ku sendiri dan berkata "bersabarlah , sampai usia ku berhenti"
Kadang aku merasakan kasihan terhadap HATI ku bila dia merasa sedih , putus asa dan kecewa .. Sebab dia akan menggangu sang mata untuk menangis. Ahhh sudahlah jangan bilang aku cengeng tapi HATI ku lah yang tak kuasa menanggung nya sendiri .

Kadang pula HATI ku menggangu amarah ku hingga mengajak mulut ku berkata kasar.. Sudah ku bilang ini bukan salah ku tapi kadang HATI tak pernah sanggup untuk leluasa menceritakan apa yang terjadi padanya.

Sabar lah HATI ku ... Akan masih banyak cobaan dan masalah yang datang, tapi tenang lah .. Tak akan ku biarkan itu terus terjadi. Tetap bersamaku , dan aku akan berjanji membuat HATI ku bahagia ...kelak

Sabar lah HATI ku, mari kita bekerja sama dengan ku, agar kau tau masih ada aku yang akan selalu bertanya padamu tentang semua hal .

Jangan lelah dulu HATI ku, akan ku jaga kau agar tak ada lg yang menyakitimu...
Aku janji, aku akan membahagiakan mu, aku janji.
Selamat ulang tahun HATI ku.. Dari mu ku temukan semua resah dan rasa yang luar biasa . Terimakasih atas segala halnya .

Dari aku untuk HATI ku


-Arie Satria Pratama..

Secangkir kopi yang tak berdosa...


Hei, Bodoh!
sejak kapan ada secangkir kopi yang berdosa?
HAHAHA, terserahku!

ini duniaku!
ini tulisanku!
bukan dunia si pintar itu!
dan aku bukan si pintar itu!

"Pernahkah kau belajar?"

BAH!!
kau kira hanya kau saja yang belajar?
kau kira hanya kau saja yang tau segalanya
wawasan?
pandangan?
omong kosong!
tai kucing itu semua!


UPS!
terlalu kasarkah aku?
hmm...dibanding apa yang kau sangka kan padaku?
"kau tak lebih dari anak yg brutal bla bla bla..."
"kau anak yang tak punya tujuan bla bla bla..."
layaknya diktator coba mengaturku?
salah tempat, salah target, salah BESAR!!


Anjing itu menggigit kalau kau injak!
apalagi aku?!
ANJING KAMU!!


Huff...
kasihan sekali cangkir kopi itu
pecah hancur berantakan, hanya gara emosi memuncakku
hanya gara-gara kau injak diriku
secangkir kopi tak berdosa itu yang tanggung bebannya
maafkan kebodohanku

HEI!!
Apa mungkin yang dia sebutkan itu benar?
seburuk itukah aku?
bicara tentang prilaku padaku
bicara tentang sifat padaku
bicarakan semua tai kucing itu
Ooo...tentu tidak!!
kalau memang aku seburuk itu?
mana mungkin aku bisa membuat tulisan ini
Yang ku tujukan padamu
Mungkin jiwa mudaku sedang bergejolak
Selalu mencoba hal baru yg ingin ku ketahui
Selalu paling hebat dari yang terhebat
Menantang yang orang lain takuti
Jadi hentikan penilaian burukmu padaku..

''Jangan pernah menilai orang secara hitam putih.
 Sebab semua orang sedang berproses menuju kebaikan.
Perbedaannya adalah ada yang cepat, yang lambat dan lambat sekali.
Jangan pernah menjadi orang yang menilai orang lain dari satu peristiwa.
Itu adalah kesalahan yang fatal.
karna transisi seorang remaja menuju dewasa adalah hal yg sulit
tak juga semudah seperti apa yang kau katakan..
sesumbar kau sering katakan 
"kau tak lebih dari anak yg brutal bla bla bla..."
 "kau anak yang tak punya tujuan bla bla bla..."
semua itu butuh proses kawan...
kau mencaciku seakan otakmu tak lebih dari secangkir kopi..

hal yang terpenting adalah sebuah hasil akhir
bukan sebuah proses pencapaian
proses hanyalah jalan untuk sebuah dari hasil akhir
wajar jika dalam proses kita terkadang menemukan kesalahan
tapi bagaimana kita bisa memperbaiki proses hingga menemukan
hasil akhir yang sempurna..
tak ada juga manusia yang terlahir sempurna
bagaimana kita menyelaraskannya hingga menjadi sempurna

Secangkir kopi tak berdosa
ia kini tak lagi berwujud
hanya pecahan-pecahan tak berguna
hmm...jangan!
kuharap ia masih berguna tuk membunuhmu!
hingga tak ada lagi manusia yang menganggap
buruk dari secangkir kopi yang tak berdosa...

 -Arie Satria Pratama

-Arie Satria Pratama..





Arie Satria Pratama...
nama itu lah yang kusandang sejak awal ku ada dunia yg terkadang nyata dan tidak untukku..
nama yang orang tuaku bangga-banggakan..
nama yang cukup sederhana namun mempunyai banyak makna setidaknya orang tuaku beranggapan demikian...
Arie yang mempunyai arti  anak laki-laki..
Satria berati kesatria...
Pratama adalah anak pertama...
maka orang tuaku mengartikan nama Arie Satria Pratama adalah anak laki-laki kesatria pertamanya...
anak yang mereka bangga-banggakan untuk bisa menjadi kesatria, entah kesatria macam apa pikirku..
aku tumbuh selayak anak manusia pada umumnya...
aku mempunyai ayah, ibu dan keluarga kecilku...
namun itu tak sanggup bertahan lama...
tepat ku menghinjak usia pertamaku ada di dunia ini...
palu sang hakim pun menandai perceraian kedua orang tuaku...
Arie kecil saat itupun tak tau apa arti sebuah perceraian...
mungkin itu sebuah permainan krna terdengar sangat mengelikan..
pergi semua tinggalkan ku...
hanya wanita rentan bernamakan nenek yg setia mengasuhku...
kasih sayang tak seutuhnya ku rasakan..
hanya rasa cemburu saat melihat temanku di cumbu oleh seorang ibu...
batin menjerit...
aku menanggis tanpa air mata...
semakin terluka...
saat melihat temanku berjalan mengelilingi taman dengan orang tua yg setia memegang erat tanggannya...
seakan dia menghinaku...
mencemoohiku krna ku tak pernah mempunyai orang tua..
hanya wanita rentan itu lah satu-satunya tempatku sandarkan luka dan laraku..
orang tua tinggal lah cerita...
mereka tak mengerti betapa beratnya hidup sendiri...
mencoba menaklukan hidup yg keras ini dengan tetesan air mata..

duhai kalian wahai orang tua
tak cukupkah raqib dan atid catat sang jejak
haruskah kabar mengabjad hingga dunia terpana membaca

lupakah kalian bahwa anak adalah titipan dari-NYA
lupakah kalian episode penutupan aib didunia?
episode yang lahirkan hijab dipengadilan tinggi-Nya
ataukah begitu yakin  tak hadir cela seabjadpun pada diri kalian?

duhai kalian para orang tua yg merasa sempurna
lupakah kalian kebenaran dimata-Nya
alpakah kalian tak bentuk pun rupa dinilai?
catat barisan amal lebih digaungkan
dan dua malaikat sudah saksikan rinci

duhai kalian para orang tua yg merasa tak berdosa
kiri kalian baca utuh sang cela, lalu kanan pejam erat dari luhur

butakan saja mata sendiri
biar hati yang melihat lebih tajam
karena hadir cela dan luhur juga satu sinambung tak terelak
karena nyata tak luput kerak dosa pada diri kalian

Lihat kelak pada sang fajar...
Anakmu yg kau tinggalkan ini 
akan mampu mencorehkan tinta pada suatu kebanggaan..
dan kan ku buktikan pada dunia...
tanpa orang tua pun aku sanggup bertahan..
tidak malah menyerah pada takdir yg telah di goreskan..
krna hidup akan terus berjalan...
ada dan tanpa orang tua sekalipun...
bagiku...

Lihatlah masih ada senyuman manis yg ku tunjukan...
bertanda hingga saat ini ku masih sanggup untuk bertahan...

Selasa, 10 Januari 2017

Vonis Mati Untuk Arie..

Sudahlah rie !

Kamu hanyalah orang tak punya
Dunia mereka bukan dunia kita
Jangan neko-neko, jangan ngoyo
Janganlah selalu memilih berbeda

Ikuti saja arus, menjadi konsumen kapitalis
teruskan saja semua yg sedang kau kerjakan,
gantungkan tinggi-tinggi cita-cita yg selama ini kau idamkan
kau hanya penulis buku diary kusuhmu

jangan mimpi menulis buku
Jangan mimpi jadi budayawan, jangan mimpi jadi sastrawan
Jangan banyak macam
Jangan sok intelek
Dunia kita dunia berotot
Dunia mereka dunia berbobot

Sudahlah rie!
Kenapa aktif di organisasi ?
Bergabung lagi bersama kami   
Nongkrong di pinggir kali, main gitar sampai pagi
Berbagi rokok, main gapleh sampai ketiduran di pos ronda
Nonton organ tunggal di kampung sebelah
Jangan mikir yang tinggi-tingi nanti jatuh gedubrak hancur lebur
Jangan mikir yang neko-neko nanti masuk rumah sakit Grogol

Sudahlah rie !
kau hanya pemimpi
Jangan pikirkan nasib Indonesia  
Biarkan manusia berdasi di gedung mewah itu yang mengurusi
Kita hanya orang kecil dan akan tetap kecil

Sudahlah rie !
Kamu itu gak bisa bikin puisi
kamu hanya menulis kata-kata minim makna minim kosakata
Barisan kata yang dipenggal-penggal dan diulang-ulang
Puisi itu sesuatu yang aneh
Barisan kata yang tidak bisa dimengerti maknanya
Oleh orang-orang bodoh seperti kita
Walau sudah dibaca seratus kali berturut-turut

Tulisan kamu gak bermutu, duniamu buntu
Kau beli koran saja sebulan sekali
Kau hanya menuliskan keluh kesah dan ketidak berdayaan
Kau hanya memberitakan segala senjang dan segala resah  
Kau hanya menceritakan dirimu dengan segala kebodohan
Kau tak pernah bisa menjelma menjadi manusia lain
Tokoh-tokoh dalam ceritamu kau isi dengan dirimu sendiri

Payah kau,
Menyedihkan !

Sudahlah rie !
Menjadi pengeluh saja
Seperti kebanyakan warga Negara
Di koran, radio dan televisi
Hilangkan saja semangat tinggimu
Birokrasi tak akan pernah merubah diri
Kantor SAMSAT tak akan pernah menata hari
Lembar KTP tak akan pernah menjadi gratis
Realistis lah, jangan bermimpi !

Sudahlah rie !
Kenapa rajin baca buku ?
Toh kamu tetap disini, tak kemana-mana
kau tetap saja menjadi pemimpi
Tetap bersama imajinasi dan khalayalanmu
Presiden sudah ada, menteri masih banyak
PNS gak pensiun-pensiun, sarjana nganggur makin subur
Ngapain rajin baca koran dan buka situs internet

Sudahlah rie,
Negeri ini sudah sekarat, tak ada lagi yang bisa diperbaiki
Tikus kantor dari zaman kompeni, nepotisme dari zaman majapahit
Korupsi memang tradisi, budaya bangsa yang harus lestari
Jangan sok pintar mengurusi ummat.
Kau, tanggalkan jeans bolong kemarin subuh
Kau, buka Al Qur’an terjemahan kemarin zuhur

Kau, cukur rambut gondrongmu
Lagi pula,
Cita-cita yang kau tancapkan hanya fatamorgana
Sesuatu yang tak akan pernah tercapai.
Semu !
Maya !

Kau urusi saja dirimu, Sudah waktunya kau menggugat Tuhan
Cobaan yang menimpamu itu sudah terlalu. Ngaku saja kau!!
Bahwa kau sudah tak mampu lagi memikul cobaan yang ditimpakan
Saatnya mogok makan, saatnya pecahkan piring, saatnya berteriak lantang
Jangan lagi kau berkata, Bocah Palestina mendapat ujian jauh lebih berat
Jangan lagi kau berkata, manusia Chechnya mampu bertahan di kedinginan
Lihatlah saudagar Arab Saudi yang kekayaannya melimpah ruah
Lihatlah Pangeran Brunei atau PutriJordania

Sudahlah rie,
menjadi Arie Satria Pratama Saja,-
Menjadi orang kebanyakan
Kita orang kecil
Dan akan tetap kecil
Selesai....